- Back to Home »
- Bapak is Hero
Posted by : Budiatman Dani
Sabtu, 09 Mei 2015

Dulu sejak berumur 5 tahun aku selalu di manja, kemauan
ku selalu diikutin, tangisan ku selalu di hentikan dengan sifat kasih
sayangnya. setiap kali berlibur aku selalu diajaknya menjadikan ku teman
hidupnya disaat menikmati kesenangan. dia yang begitu gagah dan tampan dengan
tubuh yang kekar selalu menggendongku saat aku tertidur menikmati perjalanan.
parfum yang begitu khas di tubuhnya sampai sekarang masih kuingat, sesekali
ketika orang lain menggunakan parfum yang sama pasti ingatanku akan mengarah ke
senyumannya dan manjaanya.
Bapak, begitu panggilanku untuknya. bukan ayah, amaq, bokap,
ataupun father. karena propesinya yang sebagai guru, membuat panggilan itu aku
gunakan ataupun orang lain gunakan saat sedang memanggilnya. Dia banyak
mengajarkanku kedisiplinan dan bagaimana mensyukuri hidup cara menghormati
orang lain dan indahnya berbagi bersam dengan orang lain. Saya selalu dibawa
kerumah sahabat-sahabatnya di sana saya biasa seharian penuh bersamanya karna sahabatnya
gak terlalu banyak membuatku sampai sekarang masih ingat rumah sahabatnya yang
selalu aku kunjungi dulu.
Bapak adalah orang yang kreatif, pintar dan disiplin. Propesinya
menjadi seorang guru membuatnya terknal disiplin dalam mengerjakan tugas. Banyak
yang dari orang yang pernah di ajar menceritakan kepadaku bapak memang orang
yang disiplin. Walaupun terkadang sesekali ada yang bilang Dia menyramkan,
galak dan sering menghukum. Propesinya menjadi guru honorer membuat
penghasilnya tidak menentu. Sesekali Dia bekerja di sawah untuk membantu nenek.
Namun beliau tidak pernah sampai meminta-minta dan bergantung pada orang lain.
Dia seorang perokok aktif, namun walaupun dia sedang tidak punya roko Dia tidak
pernah sampe menghisap rokok dari orang lain, ya… bapak juga dikenal orang yang
jarang menerima pemberian orang lain.
Bapak tinggal seorang diri, sejak dia berpisah dengan ibu
pada waktu saya masih bayi. Dulu saya di perbutkan, apakah akan tinggal dengan
ayah atau ibu. Keluarga bapak yang terkenal keras membuat permasalahan keluarga
menjadi rumit, sehingga ibu memutuskan untuk tinggal di rumah nenek denganku. Bapak
tidak bisa berbuat apa-apa karna berpikir pasti saya akan lebih lebih nyaman
bersama ibu. Sampai saya beranjak tumbuh berumur 5 tahun, Ibu dan ayah tidak pernah
bersatu lagi. Walaupun jarak antara rumah ayah dan ibu hanya terpisahkan
berbeda dusun namun satu desa.
Aku masih teringat dengan kenangan bersamnya, dan mungkin
takkan mungkin pernah aku lupakan. Lagu-lagu yang sering dinyayikan, kaset tipe
yang berisi lagu anak-anak, sampai mainan-mainan yang dulu dibelikan aku masih
menginatnya. Ost. Saras 008. Ya itu
Album yang dulu dibelikan ayah untukku, setiap kali aku berada dirumahnya pasti
aku diputarkan lagu-lagu dari album itu sampai aku terlelap tidur di
sampingnya. Pesawat-pesawatan yang aku sering mainkan saat sedang menunggunya
selesai mandi sebelum pergi jalan-jalan. Sampai sekarang masih kuat dalam
ingatanku.
Bapak kini telah berda dipangkuanNya. Allah telah
memanggilnya begitu cepat umurnya yang belum tua, badannya yang masih kekar dan
tuganya untuk membesarkanku belum selesai, membuat hidupnya tidak disangka
dipanggil begitu cepat. Namun apa maudikata itu adalah jalannya, takdir yang
Allah gariskan kepadnya. Semoga bapak tersenyum disana.
Berawal dari kejadian yang sepele membuat bapak sampe
berada di rumah sakit berhari-hari. Ceritanya saat Ikut bergotong royong
membangun sekolah di tempatnya mengajar, dia terjatuh dan tak sengaja menginjak
biji paku yang menganga ke atas yang berwarna hitam gelap dan berkarat. Sejak itu,
bapak terbaring di rumah sakit dan tidak bisa mengengajar dan melakukan aktivitasnya
seperti biasa. Tak lama setelah itu bapak di ponis oleh dokter, ternyata
penyakit yang dideritanya adalah Tetanus dimana penyebabnya adalah karna paku yang
terinjak pada saat dia jatuh dulu.
Aku ceritakan sedikit tentang penyakitnya: Tetanus disebabkan neurotoksin
(tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan
mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh
yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4
penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh
kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme). Tempat masuknya
kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan
kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan
kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang
terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan
dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.
Pada keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan
bergerminasi menjadi sel vegetatif. Selanjutnya, toksin akan diproduksi dan
menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa.
Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat
sistem saraf termasuk otak. Gejala kronis yang ditimbulkan dari toksin tersebut
adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmiter sehingga terjadi kontraksi
otot yang tidak terkontrol. Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis
(kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang
geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali
muncul pada otot rahang dan wajah. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan
pernapasan dan rasio kematian sangatlah tinggi.
Penyakit yang berbahaya…! Dengan keadaan perekonomian
yang begitu sulit, bapak tak mampu di bawa ke rumah sakit yang ternama. Dan bapak
juga menolak di pindah rawatkan ke rumah sakit yang mahal karna tidak mau
membebankan keluarga. Hingga sampai pada waktunya bapak di rawat dirumah sakit
di desa. Seingatku kejadian itu ketika saya berumur 7 tahun, tepatnya baru
masuk sekolah Madrsah Ibtidaiyah. Sesekali aku di ajak melihat kondisi bapak
yang berbaring takberdaya, wajah yang pucat tubuh yang dulunya kekar, senyum
yang dulu aku lihat ceria kini sudah tidak terlihat lagi. Terlihat selang infus
yang melilit tergantung di sampingnya tempat mengalirnya air infus yang menetes satu kali setiap detiknya. Membuatku bertanya
namun tidak bisa mengungkapkannya, apa yang sedang terjadi padanya.
Hingga pada waktunya tiba, hidup bapak sudah tidak lama
lagi, ajalkan menghampirinya. Tepatnya tanggal 18 agustus tahun 2000 bapak
telah berpulang kerahmatullah. Cahaya yang selalu membuatku hidup dan mersa
sempurna saat itu telah redup. Sempat terdengar bapak mencariku sebelum
napasnya berhenti, penyesalanku sampai sekarang, pada saat itu aku tidak berada
disampingnya tidak dapat melihatnya, mendengarnya dan membacakannya syahadat
untuk yang terakhir kalinya.
Hari itu tersa berbeda kampungku terlihat tak biasa,
dengan kabar bapak telah tiada saat itu aku tidak terlihat sedih karna belum
tau apa-apa, belum tau arti kehilangan, belum tau arti ditinggalkan. Tepat di
ujung jalan gang, terdengar suara sirine Ambulan yang kian mendekat. Orang-orang
berkumpul dan beramai-rami keluar dari rumah mereka sambil melihat ke arah
ujung jalan, pas saat itu terlihat mobil berwarna putih melewati depan rumahku.
Suara tangisan terdengar, air mata ibu tak mampu terbendung kulihat yang
terlihat. Keluarga yang lain menghampiriku dan sambil mengusap kepalaku. Aku masih
belum tau apa-apa apa maksud mereka seperti itu terhadapku.
Terima Kasih Ayah. Butuh Aneka Tenda? Klik:Tenda Payung Cafe Murah
BalasHapus