Archive for 2019
Menuju Bandara
Saya bingung harus mulai dari mana,
yang jelas saya menulis ini untuk sebagai kenangan pribadi dan mungkin nanti saya
akan masukkan ke blog pribadi saya. 10 maret 2019, tanggal dimana saya siap
meninggalkan kota yang biasa saya lalui. Nggak mudah mempertimbangkan keptusan
ini namun dengan semangat dan dukungan orang-orang yang saya sayangi membuat
saya kuat dan bertekat bulat untuk meneruskan cita cita saya.
Sebenernya niat ini sudah lama ada
akan tetapi karna pertimbangan dan keadaan yang tidak memungkinkan sehingga
tidak bisa terwujud. Saya sadar orang dewasa ternyata memiliki pola fikir yang
sangat berbeda dengan masa remaja. Ya tentunya, ketika masih di umur remaja segala
sesuatu keinginan dan kehendak kadang tidak mampu terkontrol sehingga
seolah-olah apa yang diinginkan harus terpenuhi. Namun ketika dewasa segala
sesuatu baik tindakan maupun keinginan harus berdasarkan pertimbangan dan
pemikiran, dan dulu saya posisinya mungkin sudah dewasa ya sehingga apa yang saya
inginkan yang belum bisa di penuhi saya masih bisa sabar untuk mengambil
keputusan.
Kembali ke topik awal dimana saya sudah
siap untuk berangkat ke bandara. Tepat pukul 03.00 pagi waktu Indonesia tengah
saya memulai perjalanan untuk menuju
bandara Bersama keluarga, ibu, bapak, tika (adik saya) dan sopir grab
(mas jun) dengan menggunakan Avanza berwarna hitam. Sepanjang perjalanan saya
masih tak habis fikir pagi itu akan meninggalkan kota yang setiap hari tempat
saya beraktivitas, melewatai jalan yang setiap hari saya lewati ketika pergi
bekerja dan sesekali terlihat warung-warung dan alfamart tempat saya biasa
berbelanja. Karna jarak rumah dan bandara cukup jauh kira kira menghabiskan
waktu 1 jam 45 menit membuat saya dan
ibu bercengkrama di sepanjang jalan, sesekali gangguin tika yang saat itu kelihatan
ngantuk karna tumben bangun terlalu pagi.
Sesampainya di bandara asing banget, dari
awal bandara dibangun dan mulai beraktivitas saya tumben masuk, wah ini ya yang
Namanya bandara internasional Lombok. Setelah sampai di tempat pengantaran
pemberangkatan saya dan keluarga diam sejenak sembari menunggu teman teman saya
yang katanya ingin ikut nganter sampai bandara, karna berhubung mereka menggunakan
motor jadi kami sampai bandaranya tidak samaan. Beberapa menit berlalu mereka
sudah tiba bandara dan langsung menuju saya dan keluarga. Kami mulai ngobrol,
bercerita dan sesekali saya bertanya kepada salah satu teman saya yang sudah
bisa menggunakan pesawat untuk bagaimana proses check in. saat keasikan ngobrol
sesekali saya melihat wajah ibu begitu teduh, mungkin beliau sedih tapi beliau
tidak mau terlihat didepan saya. Sebenernya saya juga sedih sih cuma ya karna
banya orang jadi gengsi aja jika dilihat, cara saya agar tidak terlihat sedih saya
godain tika biar tertawa dan saat itu tika terlihat sangat ngantuk banget
sehingga dia gak mau tertawa.
Waktu menunjukkan pukul 05.00, satu
jam lagi peswat saya akan berangkat. Dengan berat banget bilang “bu, saya checkin
dah ya soalnya satu jam lagi ni”, “ya sudah, tau kan caranya kalua sudah sampai
jangan lupa telpon atau sms ya?” kata ibu, “iya” jawab saya. Setelah salam
salaman sayapun berjalan menuju pintu masuk menju tempat keberangkatan dan
check in. pada saat di tempat check in saya bingung banget harus ngapain, nengok
sana sini, dengan wajah yang kebingungan akhirnya saya memuntuskan untuk
bertanya kepada mas mas sapam untuk bagaimana proses saya chek in. tak lama
setelah melakukan registrasi, check in dan sebagainya saya langsung naik menuju
tempat ruang tunggu pesawat (saya lupa Namanya apa). Tampa disengaja dan
terencana eh ketmu sama ibu dosen yang dulu ngajar saya pas masih kuliah, saya
pun langsung menghampiri dan bersalaman. Karna keasikan ngobrol dengan beliau
tak sadar waktu sudah mendekati keberangkatan peswat kami dan kamipun bergegas
untuk menuju pintu pemeriksaan penumpang. Tepat pukul 06.00 pagi pesawatpun
lepas landas.